Kumpulan Puisi Hari Kartini 21 April 2016
Peringatan Hari Kartini di tahun 2016 ini tinggal satu hari lagi, tepatnya 21 April 2016. Setelah kemarin saya memberikan contoh pidato hari kartini, kali ini giliran beberapa buah puisi hari kartini atau puisi tentang Ibu Kartini.
Bagi Anda yang mungkin membutuhkan puisi-puisi tentang hari Kartini, silahkan baca contoh puisi hari kartini berikut ini:
Semangatmu Kartini
Penulis: Salva
habis gelap terbitlah terang
hal itulah yang ada di benakmu
dimana tidak ada pembatas
antara kita dan mereka
ingin kau hapuskan pembatas itu
ingin kau tunjukan pada meraka
bahwa tiada yang beda antara
kau kami dan mereka
kau korbankan jiwa ragamu
hidup matimu hanya untuk itu
kau percaya semangat
bahwa kami bisa yang mereka lakukan
usaha semangatmu tak pernah padam
walau banyak caci maki menghadang
kau ingin hapuskan dinding perbedaan
untuk selama-lamanya
hingga pada akhirnya kami pun
memetik hasil jerih payahmu
kartini kau tunjukan kau bisa
Kartini kau inspirasi kami
kartini kau inspirasi wanita negri ini
kartini kau ibu bagi kami
terima kasih atas jasa-jasamu
jasa-jasa yang telah menuntun kami
menjadi orang yang pantang menyerah
menjadi orang yang tak putus asa
terima kasih kartini
doa kami selalu bersamamu
-Selamat Hari Kartini-
Puisi Untuk Ibu Kartini
Penulis: SchatzRockstar
Ibu Kartini....
Meski kau telah tiada..
Namun semangatmu yang membara..
Masih membajar hati kaum wanita Indonesia..
Lihatlah kini kartini-kartini modern..
Yang terus berjuang dalam semangatmu..
Maafkan aku yang terlalu tenggelam dalam kesibukanku..
Hingga hampir melupakan jasamu yg telah mengangkat derajat kaumku wanita..
Wahai Ibu Kartini..
Hadirmu cerahkan nurani..
Perjuanganmu menjadi obsesi..
Dan jasamu telah terpatri dalam insan pertiwi..
Ingin kurasakan lagi hadirmu..
Yang selalu menyemangati jiwa..
Dan mengingatkan kembali..
Bahwa habislah gelap terbitlah terang..
Maka sebagai wujud penghormatan kami...
Hari kelahiranmu kami peringati..
Selamat Hari Kartini.
Putri Ksatria
Oleh: Pauline Angelina
Hujan tiada berhenti
Kabut perlahan menyelimuti
Adat dan budaya berpilih kasih
Hak perempuan pun dibatasi
Tangis membanjir di pipi
Tak ada satu pun peduli
Sekalipun rintihan bertubi-tubi
Para insan berpura-pura tuli
Perempuan dikekang
Perempuan dilarang
Perempuan terbuang
Perempuan terbelakang
Lemah tak berdaya
Melawan pun tak kuasa
Hanya dapat berpasrah
Menerima siksaan jiwa
Dan semua itu kini sirna
Berkat sang putri ksatria
Wahai Kartini yang mulia
Jasamu sungguh tiada tara
Perempuan bebas
Perempuan lepas
Perempuan setara
Perempuan merdeka
Tak ada lagi luka
Tak ada lagi duka
Semua telah sirna
Berkat sang putri ksatria
Inilah hasil perjuangan
Jerih payah dalam pergolakan
Wahai Kartini yang diagungkan
Kau putri ksatria pujaan perempuan
Surat Untukmu di Masa Lalu
Penulis: Lionel
Raden... Keluargamu terhormat...
Ajeng... Dirimu indah...
Kartini... Itulah kamu dikenal...
Namamu bagai lukisan yang penuh warna...
Bukumu mengubah sejarah...
Mengubah takdir perempuan...
Mengubah kekejaman masa lampau...
Biarkan kami berkarya bebas...
Masa lalu kini beralih dan telah kutulis...
Menulis untukmu kisahku kini...
Dunia yang kau nanti sudah terbukti...
Wanita sungguh maju dan tetap berbakti...
Mata yang cerah kadang penuh emosi...
Menahan air mata dan senyum rapuh tersunting di wajahnya...
Dipaksakan mencinta walau hati tak ingin...
Terus berontak menghapus kegelapan...
Namamu terus dikumandangkan...
Revolusi wanita tak ingin disia-siakan...
Kini kami disejajarkan...
Terus buktikan kamilah penerusmu ya Raden...
Alunan lagu bawakan haru biru...
Tentang semua tentang dirimu...
Sepucuk surat untukmu masa lalu...
Kuharap kau bisa baca semua itu...
Dirimu terlelap di usia muda...
Tapi karyamu terus berkelana...
Tak kenal batas bagai burung terbang bebas...
Sampai kini masih kami kenang ya Raden...
Terang kini telah terbit...
Senyum telah kembali bangkit...
Yang berlalu takkan pernah diungkit...
Kami inilah para penerusmu Kartini...
Puisi Hari Kartini
Karya : Minderway
Saat negeri kincir berkipas ria
Hidup seorang pemudi
Bertanah air Indonesia
Ialah Kartini
Lahir di Jepara
Dengan senyuman yang ria
Dan kecantikannya...
Menabur pesona Indonesia
Ia lahir untuk satu tujuan
Menunjukan kepada seluruh umat
Bahwa... Wanita tak sekedar bujangan
Melainkan sebagai jemaat
Ia berkorban demi...
Mengangkat derajat wanita
Mengharumkan melati
Menjadikannya sempurna
Berusaha tetap maju
Bersikeras mulia
Membangun kerajaan baharu!
Pria dan wanita
Tatkala ia bergobar hati
Ia terus bangkit dan berjuang
Menghadapi kepahitan negeri
Bahwa wanita adalah pejuang!
Sungguh ialah seorang pahlawan
Sebab ia telah menang!
Menyadarkan lawan
Untuk berpikir panjang
Hai kawan-kawanku
Janganlah merendahkan wanita
Sama halnya dengan ibu
Ialah yang membawa kita semua
Hendaknya kita menyadari
Betapa pilu perjuangan ia
Menyinari bahari
Mari rayakan harinya bersama!
Puisi Untuk Ibu Kartini
Penulis: Red face
Ibu Kartini
Kau adalah teladan bagi kami
Kau sejajarkan kami di mata dunia
Kau adalah cerminan bagi kami
Ibu Kartini
Meski kau telah tiada
Namun semangat dan perjuanganmu
Masih menyemangati kaum hawa di seluruh nusantara
untuk ikut berperan serta dalam pembangunan bangsa Indonesia
Lihatlah kini kartini-kartini sekarang
Yang terus berjuang dalam semangatmu
Mulai dari guru sampai capres
Mulai dari dapur sampai Istana
Semua kini bisa berkarya
Walaupun terkadang masih direndahkan
Walau terkadang masih dilecehkan
Tapi
Mereka kini bisa berkarya
Tidak hanya sekedar meminta
Dan sekedar menerima
Lihatlah ibu
Betapa agung perjuanganmu
Kini aku bisa ikut berbangga
Melihat hasil perjuanganmu
Sekarang para kartini muda
Selamat hari Kartini.. Terima kasih Ibu Kartini
No comments:
Post a Comment